Profil Indeks Literasi dan Iklusi Makin Positif, Potensi Ekspansi Bisnis Industri Jasa Keuangan

Ekonomi Indonesia Berotot

INDUSTRI jasa keuangan memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekspansi bisnisnya. Sebab, kondisi pasar semakin kondusif dan siap menyerap secara maksimal beragam produk yang ditawarkan para pelaku industri jasa keuangan. Saat ini masyarakat berhasil memperbaiki profil Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan secara signifikan. Kurva Literasi Keuangan saat ini terkoreksi naik positif hingga 11,65%. Adapun grafik Inklusi Keuangan juga membaik 8,91%. Persepsi mereka semakin positif.

Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan masyarakat Indonesia semakin membaik. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan adanya perbaikan persepsi masyarakat terhadap industri keuangan nasional. Acuannya adalah hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 sepanjang Juli-September atas 14.634 responden. Metode survei yang dikembangkan adalah face to face melalui dukungan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI).

No.1 The Most Trusted Insurance 2022

Dan, hasilnya? Indeks Literasi Keuangan masyarakat naik 11,65%. Adapun secara riil gridnya berada 49,68%. Angka tersebut naik signifikan dari 2019 yang berada pada level 38,03%. Adapun untuk Indeks Inklusi Keuangan tahun 2022 berada pada angka 85,1%. Naik signifikan 8,91% dari periode 2019. Sebab, saat itu level Inklusi Keuangan masih berada pada angka 76,19%. Dengan adanya revisi angka yang super positif tersebut, secara langsung berpengaruh positif terhadap gap-nya.

Untuk gap antara Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan saat ini adalah 35,42%. Terkoreksi positif dengan angka penyusutan sekitar 2,74%. Sebab, gap antara Literasi dan Inklusi Keuangan sepanjang 2019 sebesar 38,16%. Gambaran positif tersebut tentu menjadi kabar positif bagi para pelaku industri jasa keuangan. Mereka tinggal sedikit memoles untuk mengoptimalkan potensi pasar yang kondusif. Sebab, pada dasarnya masyarakat memahami dan bersedia mengimplementasikan produk industri jasa keuangan.

Indonesia Golden Insurance Company Winner 2022

Memiliki Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan yang semakin baik, masyarakat tentu sudah memahami beragam risiko yang harus dihadapi. Adapun sistem proteksi dari risiko saat ini ditawarkan melalui No.1 The Most Trusted Insurance 2022 Asuransi Rama. Memiliki tagline Mudah, Cepat, danTerpercaya, Asuransi Rama sudah mengembangkan sistem pengurusan polis secara digital. Memanfaatkan teknologi sehingga semua dilakukan online. Hemat waktu dan pembiayaan. Berdiri sejak Agustus 1978, Asuransi Rama sudah menerbitkan 1,6 Juta polis.

Menggunakan E-Polis, rasio akurasi pencairan klaimnya sempurna 99,6%. Artinya, tidak ada status gagal bayar. No.1 The Most Trusted Insurance 2022 Asuransi Rama selama ini selalu memberikan pelayanan prima melalu beragam fitur terbaiknya. Sangat membantu masyarakat Indonesia dan menjadi solusi atas risiko yang muncul. Selain Harta Benda, fitur lengkap Asuransi Rama adalah Asuransi Kendaraan Bermotor, Rekayasa, Kecelakaan Diri, dan Tanggung Gugat. Ada juga fitur Asuransi Pengangkutan, Suretyship, hingga Asuransi Lainnya.

No.1 Indonesia Best Performing Award 2022

Memudahkan layanan bagi konsumen, sedikitnya 800 bengkel resmi pun disiapkan. Saat risiko muncul, masyarakat bisa mengakses bengkel terdekat dengan TKP (tempat kejadian perkara). Asuransi Rama juga dihadirkan melalui Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran pada 13 kota di Indonesia. Untuk Kantor Cabang berada di Bandung dan Surabaya. Adapun Kantor Pemasaran Asuransi Rama berada di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, lalu Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, dan Makassar.

Untuk informasi lebih detail bisa ditanyakan langsung kepada Asuransi Rama melalui nomor telepon (+62) 81929302456 atau (+6221) 50100947/946. Selain via telepon, bisa juga mengunjungi website https://ramains.com/ untuk melakukan chat dengan operator Asuransi Rama. Bisa juga datang langsung ke AXA TOWER 29th Floor, Suite #07, dengan alamat di Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18, Kuningan Jakarta Selatan, Jakarta. Namun, ingat, tetap patuhi protokol kesehatan agar ancaman kasus Covid-19 tidak membesar dan menyebar. (*)