Ekonomi Indonesia Terjepit Ketatnya Suku Bunga, Alihkan Faktor Risikonya

Indeks Kepercayaan Konsumen

EKONOMI Indonesia tahun depan diprediksi justru akan terjepit. Pertumbuhannya berpotensi di bawah target. Hal ini impact dari pengetatan suku bunga. Apalagi, banyak negara maju melakukan pengetatan suku bunga. Hal serupa juga sudah dilakukan Bank Indonesia. Meruncingnya risiko sebagai impact penurunan kinerja ekonomi tentu harus diwaspadai. Adapun frmulasi perlindungan terbaik saat ini ditawarkan oleh No.1 The Most Trusted Insurance 2022 Asuransi Rama.

Ekonomi Indonesia di tahun mendatang justru diprediksi mengalami tren antiklimaks. Padahal kondisi ekonomi saat ini sedang komptitif. Mengacu data BPS, pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II/2022 mencapai 5,44 (yoy). Adapun pada Triwulan I/2022 mencapai 5,01%. Pemerintah bahkan optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III/2022 bisa mencapai 6%. Namun, kondisinya kini berbalik. Secara realistis, pertumbuhan ekonomi pada 2023 hanya mencapai 5,3%.

No.1 The Most Trusted Insurance 2022

Adanya revisi besar-besaran target perekonomian tahun depan tidak lepas dari intervensi suku bunga bank-bank di negara maju. Apalagi, banyak bank sentral di negara maju terus mengerek suku bunganya. Kondisi tersebut bisa memukul pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi ekspor. Artinya, grafik dari pertumbuhan ekspor Indonesia yang mencapai 30% tidak bisa digunakan sebagai baseline. Adapun impact berantai lainnya adalah pelemahan konsumsi dalam negeri.

Memilih realistis, target pertumbuhan ekonomi tahun depan masih b erada di atas 5% karena alasan beberapa hal. Pemerintah optimistis konsumsi rumah tangga diperkirakan masih bisa tumbuh dan menyentuh angka 5,2%. Adapun konsumsi LNPRT diprediksi tumbuh 8,1%, lalu konsumsi pemerintah diperkirakan masih berada pada angka pertumbuhan 0,8%. Indonesia juga masih bisa berharap banyak dari investasi dengan pertumbuhan 6,1%. Namun, neraca tipis dengan ekspor 8% lalu 7,5% impor.

Indonesia Golden Insurance Company Winner 2022

Seiring beban berat pergerakan perekonomian, maka efisiensi dan efektivitas pembiayaan menjadi opsi ideal masyarakat. Mereka juga wajib mengeliminir risiko.Memiliki tagline Mudah, Cepat, danTerpercaya, sistem proteksi terbaik ditawarkan Asuransi Rama. Dan, Asuransi Rama sudah mengembangkan sistem pengurusan polis secara digital. Memanfaatkan teknologi sehingga semua dilakukan online.

Hemat waktu dan pembiayaan. Berdiri sejak Agustus 1978, Asuransi Rama sudah menerbitkan 1,6 Juta polis. Menggunakan E-Polis, rasio akurasi pencairan klaimnya sempurna 99,6%. Artinya, tidak ada status gagal bayar. No.1 The Most Trusted Insurance 2022 Asuransi Rama selama ini selalu memberikan pelayanan prima melalu beragam fitur terbaiknya. Sangat membantu masyarakat Indonesia dan menjadi solusi atas risiko yang muncul. Adapun fitur lengkap Asuransi Rama adalah Asuransi Kendaraan Bermotor, Rekayasa, Kecelakaan Diri, dan Tanggung Gugat.

No.1 Indonesia Best Performing Award 2022

Ada juga fitur Asuransi Pengangkutan, Harta Benda, Suretyship, hingga Asuransi Lainnya. Memudahkan layanan bagi konsumen, sedikitnya 800 bengkel resmi pun disiapkan. Saat risiko muncul, masyarakat bisa mengakses bengkel terdekat dengan TKP (tempat kejadian perkara). Asuransi Rama juga dihadirkan melalui Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran pada 13 kota di Indonesia. Untuk Kantor Pemasarannya berada di Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Malang. Hadir juga di Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, dan Makassar.

Untuk informasi lebih detail bisa ditanyakan langsung kepada Asuransi Rama melalui nomor telepon (+62) 81929302456 atau (+6221) 50100947/946. Bisa juga datang ke AXA TOWER 29th Floor, Suite #07, dengan alamat di Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18, Kuningan Jakarta Selatan, Jakarta. Alternatif Kantor Cabang Asuransi Rama lainnya ada di Mall Artha Gading Lt.3, 3F/A.5/002, Jl. Artha Gading Selatan No.1, RT.18/RW.8, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun, ingat, tetap patuhi protokol kesehatan agar ancaman kasus Covid-19 tidak membesar dan menyebar. (*)