Kepercayaan Besar Publik, Premi Industri Asuransi Umum Tumbuh Maksimal Tahun Ini
OPTIMISME dan kepercayaan besar terhadap industri asuransi umum tetap diberikan oleh publik. Masyarakat diprediksi akan terus menggunakan beragam produk asuransi umum sebagai sistem proteksi atas potensi risiko yang muncul. Impact positif yang ditimbulkan adalah proyeksi premi industri asuransi umum yang diprediksi tumbuh maksimal secara year-on-year (yoy). Adapun rekomendasi sistem proteksi terbaik atas aset kini ditawarkan oleh Asuransi Rama.
Mengacu informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), premi asuransi umum dan reasuransi membukukan angka pertumbuhan optimal pada awal tahun ini. Sepanjang Januari 2023, premi asuransi umum dan reasuransi membukukan angka pertumbuhan hingga 5,59% secara yoy. Adapun angka riil preminya adalah Rp12,13 Triliun. Adapun capaian premi tahun lalu ditutup dengan penguatan hingga 15,07% secara yoy. Angka riil realisasi preminya mencapai Rp118,68 Triliun.
Adapun informasi Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memastikan kontribusi premi terbesar sepanjang tahun lalu berasal dari kanal bisnis properti. Kontribusi premi dari lini bisnis properti mencapai angka maksimal 29%. Lebih lanjut, untuk klaim asuransi umum juga mengalami kenaikkan hingga 36% secara yoy. Nilai klaim yang dibebankan mencapai angka Rp41,7 Triliun disepanjang tahun lalu. Adapun klaim terbesar berasal dari kanal bisnis asuransi kredit dengan slot mencapai 30%.
Untuk proyeksi tahun ini, AAUI sempat menyebutkan jika pertumbuhan premi untuk tahun ini bisa berada pada rentang 10% hingga 15%. Premi tersebut memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 4% sampai 5%. Asumsi tersebut mengacu kepada catatan impresif pertumbuhan premi para tahun lalu. Apalagi, beberapa lini usaha industri asuransi umum membukukan catatan impresif.
AAUI memastikan ada tujuh lini usaha industri asuransi umum yang membukukan angka kontribusi tertinggi. Lini usaha tersebut adalah Asuransi Properti, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Kargo Laut, Asuransi Aneka, Kredit, Asuransi Kesehatan, dan Asuransi Liability. Lebih detail lagi, kanal bisnis Asuransi Properti memberikan kontribusi premi hingga Rp26,23 Triliun. Untuk kanal industri Asuransi Kendaraan Bermotor memberi kontribusi premi hingga Rp18,14 Triliun.
Untuk menjawab sistem perlindungan atas risiko menyeluruh, publik bisa menerapkannya melalui produk-produk yang ditawarkan oleh Asuransi Rama. Sebab, Asuransi Rama memiliki beragam produk perlindungan seperti, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Pengangkutan, Asuransi Rekayasa, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Tanggung Gugat, Asuransi Harta Benda, Suretyship, dan lainnya. Adapun gambaran detail terkait produknya bisa mengacu Asuransi Pengangkutan sebagai berikut.
Berdiri sejak Agustus 1978, produk Asuransi Pengangkutan Laut diaplikasikan dalam 3 fitur Institute Cargo Clause (ICC). Ada polis ICC-A, ICC-B, dan ICC-C. Untuk ICC-A, risk covered sempurna dihadirkan melalui fitur Kebakaran (Ledakan), Kapal (Kandas, Karam, Tenggelam, Terbalik), Alat Angkut Darat (Terbalik, Keluar Rel), Tabrakan Kapal, dan Pembongkaran di Pelabuhan Darurat. Opsi lainnya Pengorbanan Kerugian Umum, Jettison, Masuknya Air Laut ke Kapal, Barang Terlempar ke Laut, Gempa Bumi (Letusan Gunung, Petir), hingga Risiko Lain yang Tidak Tercantum pada Polis.
Selain ICC-A tersebut, industri juga bisa menerapkan polis ICC-B. Polis ini identik dengan ICC-A, tapi minus Risiko Lain yang tidak tercantum. Adapun ICC-C belum mencantumkan fitur Masuknya Air Laut ke Kapal, Barang Terlempar ke Laut, Gempa Bumi, dan Risiko Lain yang Tidak Tercantum pada Polis. Sebagai informasi, fitur ini diantaranya diaplikasikan oleh PT Ultrajaya Milk Industry & Trading. Klaim yang diajukan PT Ultrajaya sebesar Rp106.069.371 juga sudah dibayarkan Kamis (19/1) di Bandung, Jawa Barat.
Lebih lanjut, Asuransi Rama terus mendapatkan kepercayaan besar dari masyarakat. Sedikitnya 1,6 Juta polis asuransi sudah diterbitkan. Eksistensinya di daerah ditopang oleh 13 Jaringan Kantor pada beberapa kota besar.(*)