Ekspor Chery Omoda 5 Indonesia Dimulai, Proteksi Aktivitas Pengangkutan dari Risiko
INDONESIA terus membuka kran bisnis maksimal industri otomotifnya. Industri otomotif nasional kini dijamin semakin berkontribusi maksimal atas pendapatan nasional. Sebab, kran ekspor nasional diperbesar dan didorong melalui brand Chery Omoda 5. Unit buatan dalam negeri tersebut kini membanjiri pasar mancanegara mulai dari Asia, Eropa, Asutralia, hingga Afrika. Agar aktivitas ekspor-impor aman, maka potensi risiko wajib diproteksi Asuransi Pengangkutan Laut dari Asuransi Rama.
Langkah besar dilakukan Chery Omoda 5 dnegan kebijakan ekspor unitnya ke Asia, Eropa, Australia, juga Afrika. Adapun komposisi negaranya adalah Afrika Selatan, Britania Raya, Negara Asia Tenggara, Asutralia, hingga Selandia Baru. Adapun aktivitas ekspor produk tersebut dilakukan Chery Omoda 5 mulai tahun depan. Saat ini Chery sedang fokus melakukan produksi massal unit Omoda 5 hingga memenuhi potensi slot pasar mancanegara.
Sebagai unit baru, Chery Omoda 5 ditopang dengan teknologi terbaik. Unit dihadirkan dalam varian Z dan RZ untuk banderol harga berkisar Rp328 Juta hingga Rp398 Juta (OTR Jakarta). Kendaraan ini didukung dengan engine 1.5L TCI. Adapun tenaga yang dihasilkannya adalah 145 HP dengan torsi maksimal 230 NM. Sistem transmisinya mengadopsi 9 CVT yang diperkuat electronic shifter. Selain engine mumpuni, Chery Omoda 5 juga ditopang dengan beragam fitur terbaik.
Untuk sistem keamanan yang disematkan Chery Omoda 5 adalah Brake Assist System, Electronic Stability, Hill-start Assist Control, juga Tyre Pressure Monitoring System. Ada juga fitur Brake Priority System, EBD, Hill Descent Control, ABS, Auto Central Locking Door, hingga Traction Control. Unit ini juga sudah menggunakan Intelligeny High-Beam Control Headlamp, 360 HD Panoramic Camera, Car Lead Departure Sign, Integrated Cruise Assist, dan Traffic Sign Recognition.
Terlepas dari rencana Chery Omoda 5, aktivitas ekspor dan impor selalu menarik untuk dicermati. Hanya saja, aktivitas ini sangat rentan terhadap risiko. Risiko bisa datang dalam bentuk apapun, terutama saat komoditi ekspor-impor berada di perjalanan air. Untuk itu, sistem proteksi Asuransi Pengangkutan Laut dari Asuransi Rama wajib diapliaksikan secara maksimal. Apalagi, opsinya ada 3 fitur Institute Cargo Clause (ICC). Ada polis ICC-A, ICC-B, dan ICC-C.
Untuk ICC-A, risk covered sempurna dihadirkan melalui fitur Kebakaran (Ledakan), Kapal (Kandas, Karam, Tenggelam, Terbalik), Alat Angkut Darat (Terbalik, Keluar Rel), Tabrakan Kapal, dan Pembongkaran di Pelabuhan Darurat. Opsi lainnya Pengorbanan Kerugian Umum, Jettison, Masuknya Air Laut ke Kapal, Barang Terlempar ke Laut, Gempa Bumi (Letusan Gunung, Petir), hingga Risiko Lain yang Tidak Tercantum pada Polis.
Selain ICC-A tersebut, industri juga bisa menerapkan polis ICC-B. Polis ini identik dengan ICC-A, tapi minus Risiko Lain yang tidak tercantum. Adapun ICC-C belum mencantumkan fitur Masuknya Air Laut ke Kapal, Barang Terlempar ke Laut, Gempa Bumi, dan Risiko Lain yang Tidak Tercantum pada Polis. Sebagai informasi, fitur ini diantaranya diaplikasikan oleh PT Ultrajaya Milk Industry & Trading. Klaim yang diajukan PT Ultrajaya sebesar Rp106.069.371 juga sudah dibayarkan Kamis (19/1) di Bandung, Jawa Barat.
Lebih lanjut, Asuransi Rama terus mendapatkan kepercayaan besar dari masyarakat. Sedikitnya 1,6 Juta polis asuransi sudah diterbitkan. Eksistensinya di daerah ditopang oleh 13 Jaringan Kantor pada beberapa kota besar.(*)