Potensi Anomali Neraca Perdagangan Indonesia Tahun Ini

Neraca Perdagangan 2023

Asuransi Rama_Digital 2023_Mudah Cepat Terpercaya

ANOMALI berpotensi menghampiri neraca perdagangan Indonesia untuk tahun ini. Sebab, kondisi ekonomi global masih labil. Sepertiga negara di dunia bahkan berpotensi resesi, meski harapan pasar besar masih terbuka dari Tiongkok. Jerat ekonomi dunia tersebut pun berpotensi memutus mata rantai tren surplus neraga perdagangan yang terbentuk lebih dari 30 bulan. Kinerja ekspor Indonesia bisa saja ikut terganggu dengan rentannya ekonomi global tersebut.

Neraca surplus perdagangan Indonesia memang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Perdagangan mampu menunjukkan kinerja yang biasa. Maksimal dalam memberikan penerimaan optimal bagi negara. Menggerakan perekonomian nasional secara menyeluruh. Kondisi tersebut semakin ditegaskan melalui capaian angka perdagangan sepanjang Desember 2022. Indonesia mampu membukukan angka surplus USD3,89 Miliar. Total surplus perdagangan USD54,46 Miliar diraih sepanjang tahun 2022.

No.1 The Most Trusted Insurance 2022

Hanya saja, performa impresif neraca perdagangan tersebut berpotensi mengalami antiklimaks pada tahun ini. Ada potensi laju perdagangan Indonesia mengalami defisit meski tidak dalam waktu dekat. Hal ini tidak lepas dari normalisasi harga komoditi yang mulai terjadi. Hal ini tidak lepas dari status pemulihan kondisi pada beberapa lini. Sebagai contoh, banyak wilayah Eropa yang hanya mengalami perlambatan ekonomi tidak sampai pada status resesi.

Bayang-bayang defisit neraca perdagangan bisa terjadi seiring penurunan pertumbuhan ekspor. Sat sisi, ada potensi pertumbuhan impor yang semakin maksimal. Impor pun melebihi ekspor, meski hal ini sebagai sinyal positif pemulihan dan tumbuhnya permintaan. Kondisi impor lalu berpotensi melandai karena terkena imbas beberapa komoditi. Salahs atu pemicunya adalah melandainya harga minyak dunia. Padahal, banyak barang ekspor dihasilkan dari bahan baku yang diimpor.

No.1 Indonesia Best Performing Award 2022

Potensi terganggunya kran ekspor nasional tentu wajib diantisipasi agar tidak menimbulkan risiko negatif lebih besar. Adapun untuk mengendalikan risiko atas aset, maka perlu diterapkan sistem No.1 The Most Trusted Insurance 2022 Asuransi Rama. Memiliki tagline Mudah, Cepat, danTerpercaya, Asuransi Rama sudah mengembangkan sistem pengurusan polis secara digital. Memanfaatkan teknologi sehingga semua dilakukan online. Hemat waktu dan pembiayaan. Berdiri sejak Agustus 1978, Asuransi Rama sudah menerbitkan 1,6 Juta polis.

Menggunakan E-Polis, rasio akurasi pencairan klaimnya sempurna 99,6%. Artinya, tidak ada status gagal bayar. No.1 The Most Trusted Insurance 2022 Asuransi Rama selama ini selalu memberikan pelayanan prima melalu beragam fitur terbaiknya. Sangat membantu masyarakat Indonesia dan menjadi solusi atas risiko yang muncul. Selain Harta Benda, fitur lengkap Asuransi Rama adalah Asuransi Kendaraan Bermotor, Rekayasa, Kecelakaan Diri, dan Tanggung Gugat. Ada juga fitur Asuransi Pengangkutan, Suretyship, hingga Asuransi Lainnya.

SERTIFIKAT_RAMA

Memudahkan layanan bagi konsumen, sedikitnya 800 bengkel resmi pun disiapkan. Saat risiko muncul, masyarakat bisa mengakses bengkel terdekat dengan TKP (tempat kejadian perkara). Asuransi Rama juga dihadirkan melalui Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran pada 13 kota di Indonesia. Untuk Kantor Cabang berada di Bandung dan Surabaya. Adapun Kantor Pemasaran Asuransi Rama berada di Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, lalu Medan, Pekanbaru, Palembang, Batam, dan Makassar.

Untuk informasi lebih detail bisa ditanyakan langsung kepada Asuransi Rama melalui nomor telepon (+62) 81929302456 atau (+6221) 50100947/946. Selain via telepon, bisa juga mengunjungi website https://ramains.com/ untuk melakukan chat dengan operator Asuransi Rama. Bisa juga datang langsung ke AXA TOWER 29th Floor, Suite #07, dengan alamat di Jl. Prof. DR. Satrio Kav. 18, Kuningan Jakarta Selatan, Jakarta. Namun, ingat, tetap patuhi protokol kesehatan agar ancaman kasus Covid-19 tidak membesar dan menyebar. (*)